hAi CiNta DenGarKanLah..

Hai Cinta dengarkanlah, aku ingin bicara.... Katamu engkau mencari suami sebagai imam, tapi mengapa engkau tidak mengaminkan kata kataku Tidak pernah ada imam mengamini makmum, yang ada adalah makmum mengamini imam lantas perkara apa yang telah engkau perbuat hingga bisa begitu perilakumu Hai Cinta dengarkanlah, aku ingin bicara....



Apakah cintamu telah luntur tak berbekas lagi , lantas apa sebab engkau cinta padaku Sayangku tahukah sebesar apa cintaku padamu? Ketahuilah Cintaku, aku mencintaimu tak bersebab, tak ada sebab aku mencintamu, karena alasan itu maka cintaku pun tak kan pernah hilang disebab kan oleh "sebab".



Jika aku mencintamu gara gara raut wajahmu nan ayu , maka dikala kita sudah tua maka aku tak kan lagi mencintaimu, jika aku mencintamu gara gara engkau lebih kaya dariku, dan sekarang engkau tak ada benda lagi yang dibanggakan, maka cinta pun akan lenyap. Jika aku mencintamu gara gara engkau dari keturunan bangsawan, dan berpangkat, maka cinta itupun segera musnah jika semuanya itu lenyap dari genggamanmu.



Hai Cinta dengarkanlah, aku ingin bicara.... Cintaku padamu tak bersebab, cintaku padamu mutlak kita dipertemukan Allah 'Azza Wajalla. Bagaimana mungkin aku kan berselingkuh dibelakangmu, padahal mataku takkan lepas dari memandangNya, Dia mewujud dalam segala sesuatu, dalam kelembutan dan kecantikan ragawimu pun ada.



Engkau marah gara gara aku tak menjawab kata katamu, tahukah engkau pada saat yang bersamaan pula Dia menampakkan keagunganNya, ilmunya mengalir dalam darahku melalui mata ini , hingga segala sesuatu selainNya lebur tak ada lagi, yang ada hanya Dia. Jika engkau dulu selalu bilang mencari suami sebagai imam, lantas ketika aku bilang ini mengapa engkau tidak mengaminkan. Hai Cinta dengarkanlah, aku ingin bicara.....



wallahualam...